Untuk
memulai berwirausaha memang tidaklah mudah. Sebab kita harus memiliki keberanian,
kejujuran dan kesabaran, keterampilan dan modal. Banyak juga yang tertarik
dengan waralaba, sebagai jalan pintas karena tidak perlu membuat manajemen
pengelolaan karena tinggal diaplikasikan saja. Tapi banyak juga yang justru buntung karena Waralaba. Karena tidak
100 persen menjamin kesuksesan. Selain itu waralaba hanya bisa dilakoni bagi
pemilik modal besar.
Kalau saya Lebih
puas jika wirausaha atau bisnis benar-benar dirintis dari nol. Alasannya. Satu;
karena kita jadi tahu karakteristik usaha yang kita jalani. Sehingga kita paham
benar apa yang harus dilakukan ketika usaha ini rewel—usaha itu tidak langgeng,
pasti ada naik dan turunnya – sehingga kita tahu bagaimana mengatasinya. Dua;
tidak perlu modal besar yang hanya habis untuk membeli merek dari pemilik
waralaba. Jadi saran saya mending merintis sendiri dari pada beli waralaba.
Sebenarnya
apa sih yang membuat orang itu memulai membuka bisnis atau usaha? Jawabannya
hanya satu yaitu ingin meningkatkan penghasilan sehingga segala kebutuhan bisa
tercukupi. Namun banyak juga orang-orang yang beranggapan bahwa berwirausaha
hanya untuk mengikuti tren saja. Lihat saja banyak pengusaha kolak musiman yang
mereka kebanyakan dari kaum berada.
Bayangkan
saja saat bulan Ramadan, banyak mereka yang berjualan kolak seharga Rp 2.500/bungkus
dan paling banyak menjual 100 bungkus kolak. Bisa dihitung berapa omzet yang
didapatkannya, tentu tidak sebanding dengan biayanya untuk beli Bahan Bakar
Minyak untuk mobil sedan mewahnya yang digunakan mengangkut kolak.
Tapi bagi
mereka yang benar-benar merintis sebuah usaha untuk mengisi perut dan
meningkatkan derajat hidup dengan meningkatnya perekonomian keluarga akan
berbeda ceritanya. Mereka yang bukan kaum berada sebenarnya ingin selalu
mengembangkan usaha. Namun terbatas dengan modal. Tapi ada yang bilang tanpa
modal pun bisa. Itu belum tentu benar. Karena modal masuk menjadi faktor untuk
memulai usaha.
“Membuka
usaha jualan kacang rebus juga perlu modal. Membeli panic, kompor dan bahan
baku kacang serta pembungkusnya. Jadi usaha itu sudah pasti butuh modal uang.
Tanpa itu hanya 1: 1000 saja yang sukses membangun usaha,”
Saat ada
kunjungan menteri, banyak perbankan atau pemerintahan menyatakan siap menyalurkan
permodalan bagi usaha kecil. Buktinya masih banyak orang miskin yang kesulitan
membangun sebuah usaha kecil. Modal kepercayaan, tidaklah mudah. Bahkan saat
ini perbankan cenderung memberikan modal pada usaha yang sudah berjalan.
Sehingga banyak orang yang terjerat hutang karena nekat usaha dengan modal
pinjaman dari rentenir, kartu kredit dan lainnya.
“Saya pernah
merasakan hal itu. Ketika tidak dipercaya bank, karena usaha dagang pakaian
baru akan dimulai. Bank meminta jaminan, karena tidak ada jaminan (sertifikat
atau BPKB) tidak ada pinjaman. Akhirnya punya pikiran buat kartu kredit dan
pinjam tetangga yang ternyata rentenir. Awalnya lancar, lama-lama saat usaha
lagi drop saya pun tidak bisa membayar tagihan,”
Sekalipun harus
menanggung banyak hutang, jangan pernah putus asa. Tetap terus berusaha
sebaik-baiknya. Hanya ada 3 alasan bagi kenapa tetap nekat membuka usaha lagi,
yang pertama saya ingin bisa mencukupi kebutuhan hidup bahkan bisa lebih
sehingga bisa berbagi dengan sesame. Alasan kedua karena bekerja di perusahaan
swasta yang belum tentu langgeng atau tidak dan tidak punya pensiunan harus
punya bekal untuk masa tua yakni memiliki bisnis. Alasan ketiga bisnis itu bisa
diwariskan kepada anak dan cucu, berbeda dengan jabatan yang tidak mungkin bisa
diwariskan.
“Karena
tidak punya modal, langkah pertama cari modal dengan menabung. Setelah cukup
baru membuka usaha. Saya juga nekat menjual rumah untuk membesarkan usaha
warung makan Sate Kelinci Tanto Tanti Bandungan. Alhamdulillah saat ini sudah
lancar, mudah-mudahan semakin besar,”
Banyak kisah
seperti yang saya alami yakni gaji dari perusahaan tempat kerja sangat minim.
Ingin membuka usaha tapi tidak punya modal. Belajar dari itu semua saya ingin
menawarkan pada masyarakat secara luas terutama yang ingin membuka bisnis tapi
modalnya minim. Saran saya tidak usah beli waralaba.
Bagitu yang
bermodal maksimal Rp 1 juta dan ingin buka usaha warung makan special masakan
daging kelinci. Cukup cari lokasi pedagang kaki lima, beli 2 meja kayu dan
kursi, lalu peralatan masak. Bagaimana dengan bahan baku? Rumah Makan Tanto
Tanti Bandungan yang saya kelola siap menyuplay bahan baku tanpa harus membayar
lebih dulu.
“Sistem yang
saya tawarkan menjual makan segar yakni dibuat saat ada pesanan. Tidak perlu
membuat bumbu semua sudah kami siapkan dalam bentuk paket per porsi. Bahan baku
akan kami drop ke lokasi. Pembayarannya hanya yang terjual saja, bila tidak
laku kembalikan ke saya dan akan saya ganti bahan baku baru. Selamat berbisnis,”
(tanto tanti)